Tempo Jangan Coba-Coba Goyang Posisi Menteri Paling Strategis Penentu Hidup Matinya Indonesia.
By Admin
Penulis
Andi Yulianto, Pengelola Facebook Page Tani Milenial.
nusakini.com - Banyak yang tidak tahu Menteri yang paling berperan dalam hidup matinya Indonesia. Sebut Saja Amran Sulaiman apa anda tahu? Menteri yang tahunya cuma kerja, kerja, kerja. Jadi tidak heran kalau dia tidak sepopuler Menteri lainnya.
Tapi satu yang hanya dimiliki Menteri Pertanian Amran Sulaiman yaitu spirit dan smart policy nya dalam menyelamatkan Indonesia. Disaat kemarau terparah selama berdirinya RI. Ya, tidak banyak yang tahu Indonesia itu hampir tinggal nama disaat Elnino terbesar melanda di tahun 2015. Saat itu Kekeringan yang berkepanjangan melanda hampir semua wilayah indonesia. NASA memperingatkan bahwa efek fenomena cuaca El Nino 2015 sebagai yang terparah dan terkuat dalam sejarah. Namun Menteri Amran Sulaiman bisa bikin Indonesia swasembada beras di tahun 2016 itu baru namanya kerja,kerja,kerja.
Sah-sah saja kalau kita bilang berkat Amran Presiden Jokowi semakin Kuat. Karena kalau saat Elnino kemarin Amran gagal dan krisis pangan pasti posisi presiden Jokowi akan turun di mata masyarakat. Kita bisa lihat Presiden Jokowi semakin kuat bahkan terpilih kembali,tentu saja berkat Menteri Amran mampu genjot produksi pertanian.
Kekeringan karena Elnino sudah banyak makan korban sebut saja Negara USSR (Uni Soviet). Karena gagal panen dan tidak bisa mencukupi kebutuhan perut warganya menjadi krisis sosial yang membuat terpecahnya negara kesatuan tersebut.
Di Indonesia juga jarang yang tahu kalau Orde lama itu runtuh karena awalnya ada Elnino kekeringan di tahun 1965 sehingga banyak sawah PUSO alias gagal panen sehingga terjadi krisis pangan yang menjadi krisis ekonomi sampai akhirnya krisis sosial. Orde baru pun runtuh menjadi reformasi tidak jauh beda. Elnino melanda di 1997-1998 kekeringan dimana-mana dari krisis pangan hingga krisis ekonomi. Saat itu rupiah anjlok bayangkan dulu 1 Dollar hanya 2000 Rupiah saja saat krismon jatuh sampai Rp.16.650 per $1 nya .
Bayangkan Iphone terbaru yang semalam Tim Cook pamerkan yaitu Iphone 11 seharga $699 hanya itu hanya sekitar 1.4 Juta Rupiah dan IPhone 11 Pro $1099 itu hanya sekitar 2.2 Juta Rupiah saja apalagi HP android bisa hanya sekitar $100 cuma Rp.200.000 saja. itu kalau $1 kembali jadi Rp.2000 ya.
Kalau orang paham ini pasti akan sependapat bahwa sebetulnya Indonesia harus invest besar-besaran di pertanian seperti apa yang dilakukan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Walaupun dana APBN yang di ketukpalu oleh DPR untuk pertanian masih terbilang kurang namum dia buat dana APBN tersebut yang tadinya 85% habis ke birokrasi sekarang dijadikan alat mesin pertanian langsung untuk petani. Dari pompa air, benih, pupuk, transplanter, sampai harvester semua diadakan besar-besaran ke petani. Di tahun 2017 dari total alokasi anggaran Rp 22,65 triliun Kementan alokasikan Rp 19,3 triliun digunakan untuk belanja sarana dan prasarana (sarpras) petani. “Stop dulu biaya cipika cipiki, gunting pita peresmian gedung, cat gedung sampai beli mobil” begitu kata Menteri Amran saya baca di beberapa media online.
Gimana kurang wow sosok Amran ini. Saya jadi aneh kalau dia tidak populer di media. Tapi kalau saya pikir-pikir 'make sense' juga karena semangat berani mati Amran untuk jadikan Indonesia swasembada pangan bahkan sampai jadi lumbung pangan dunia 2045 bakal merusak tatanan bagi-bagi uang yang sudah ada selama ini. Coba aja fikir kalau Indonesia jadi negara kecukupan pangan bahkan export banyak yang gak suka pastinya. Mafia-mafia pangan pasti pada pusing sama langkah-langkah Menteri Amran.
Indonesia sudah bisa ekspor Jagung dan menekan impor sedemikian rupa, sehingga yang dulu nya impor terus sekarang ekspor. Saya ingat nonton vlog viral expor jagung dari makassar ke Filifina disitu Amran bicara " Kalau kita tidak kerja keras hari ini kita impor 3 juta ton Jagung". Atau habis uang sekitar 13-14 Trilyun Rupiah. "Tapi kita balikkan" Kata Amran kita bisa ekspor hingga target 300rb Ton. Nih tonton vlog nya https://youtu.be/EX2bvCg9Lu0.
Saat melihat begitu banyak jagung dimasukkan ke geladak kapal, disitu saya lihat masa depan Indonesia. Indonesiabisajadi negara kuat negara hebat. Ternyata Indonesia sudah bisa ekspor. Selama ini mungkin cuma ya masalah kemauan dan masalah kemalasan saja. Menteri Amran sudah buktikan bisa tekan impor dan mampu genjot ekspor pertanian habis-habisan.
Karena itu mumpung menterinya Amran Sulaiman. Ayo kita dukung gila-gilan pertanian kita. Demi Indonesia kita harus berani turun ke jalan minta dana pertanian dinaikin karena disitu pembangunan utama indonesia. Negara lain gak punya lahan, gak punya sinar matahari kaya kita, tapi mereka bisa pakai teknologi. Nah Kita butuh anggaran gila-gilaan kita bangun pertanian dengan teknologi yang sudah dikembangkan kementerian pertanian dari traktor pakai remote dan pupuk pakai drone, pengairan otomatis sampai pengolahan, branding dan pemasaran produk pertanian agar itu bisa dinikmati semua petani indonesia. Mumpung menterinya Amran Sulaiman.
Ya mumpung Menteri Pertanian masih Amran Sulaiman.kenapa? Sederhana saja Amran jadi inceran banyak mafia pangan. Amran ini keberpihakan ke petani harga mati. Gak heran demi jatuhin kredibilitas Amran mafia-mafia pangan sampai bikin hoax kalau Amran selingkuh dengan salah satu bupati muda. Sepertinya itu gara-gara dulu ada kasus “beras Ibu” sampai pembentukan satgas pangan buat nangkepin mafia pangan gak heranlah Amran diserang.
Kasus terbaru kemarin dengan Tempo group salah satu media mainstream Kementerian Pertanian melayangkan somasi ke Tempo Group karena tulisannya yang dianggap tendensiusdan fitnah. Majalah Tempo Edisi 4827/9-15 September 2019 berupa liputan “Investasi Swasembada Gula Cara Amran dan Isam: Gula-gula Dua Saudara", Kementerian Pertanian (Kementan) berkeberatan terhadap pemberitaan tersebut. Kementan mengirimkan somasi sekaligus pengaduan pada Dewan Pers. Surat ini ditujukan pada Direktur Utama PT Tempo Inti Media, Tbk cq Pemimpin Redaksi Majalah Tempo.
Saya baca di Republika.co.id menurut Kepala Biro Hukum Kementan MM Eddy Purnomo, Tempo tendensius dan membangun opini negatif kepada publik. "Tempo membangun narasi terdapat keistimewaan bagi perusahaan tertentu melakukan investasi di bidang perkebunan tebu. Padahal Kementan secara profesional mendampingi 10 investor guna mensukseskan swasembada gula dan mengawal 300 investor yang berminat disektor lain," terang Eddy dikutip dari siaran pers
Pemberian bantuan untuk memperlancar pengurusan izin konsesi tebu tidak hanya diberikan kepada PT Jhonlin Batu Mandiri, melainkan juga kepada 10 (sepuluh) investor lainnya, seperti PT Pratama Nusantara Sakti (PNS). Dalam hal ini, Menteri Pertanian mendukung penuh pembangunan pabrik gula PNS dengan membantu percepatan penerbitan izin sesuai peraturan perundang-undangan.
Fakta menunjukkan bahwa pimpinan tempo ikut memfasilitasi pada saat peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Gula PT Pratama Nusantara Sakti di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada tanggal 22 Mei 2017. Kala itu Mentan hadir dan menandatangani prasastinya, atas dukungan penuh saudara Wahyu Muryadi yang pada saat itu menjabat sebagai Corporate Communication Officer (CCO) Majalah Tempo dan Pemimpin Redaksi Tempo TV, serta pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, termasuk dalam penyediaan helikopter.
"Namun fakta yang telah diketahui tersebut, tidak dimuat Tempo dan terkesan seperti menyembunyikan fakta Mentan mendukung investor lainnya tanpa pamrih atau imbalan apapun. Mentan selalu ikhlas kerja untuk ummat, bangsa dan Negara," tegas Eddy. Begitu ulasan Republika kemarin.
https://republika.co.id/berita/pxkfpp423/tempo-menggugat-tempo-terlibat-soal-investasi-dan-swasembada-gula
Selain itu dalam pemberitaan Tempo disebutkan soal sumbangan mesjid senilai Rp 100 juta untuk pembangunan masjid di kampung halaman Menteri Pertanian. Eddy menyatakan hal ini tidak ada hubungannya dengan jabatan menteri, karena sejak masjid dibangun Menteri Amran telah memberikan bantuan, sampai masjid selesai dan pada saat itu belum menjadi Menteri Pertanian.
"Disayangkan bantuan untuk sarana ibadah umat Islam dipolitisasi oleh Majalah Tempo, padahal Menteri Amran secara pribadi telah melakukan hal serupa sejak dulu dan di berbagai tempat. Mentan sangat peduli pada ummat khusus bantuan sarana ibadah Masjid, Yatim piatu, dhuafa, bencana alam serta kegiatan sosial lainnya tapi jarang diekpose," tegasnya.
Lagi pula Kementan itu baru ditangan Amran Sulaiman menerima 3 tahun berturut menerima penghargaaran Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Bayangkan dulu tunjangan hanya 40% untuk pegawai Kementan sekarang di tangan amran bersih dan melayani tunjangan naik 80% dan akan naik lagi. Gak aneh kalau dapat penghargaan dari KPK juga sebagai salah satu kementerian yang anti Korupsi.
Gimana kurang Anti korupsi, Amran sampai kasih ruangan khusus untuk KPK dan Polisi untuk berkantor di kementan. Bikin pusing orang-orang yang mau main-main sudah takut duluan untuk datang ke kementan. Karena smart policynya Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Tonton vlognya https://youtu.be/FRYyxIlkAoU
Nah gimana setujukan mumpung menterinya Amran Sulaiman. Kita perjuangkan, orang kaya gini jarang. Masih saja banyak yang gak suka ada anak Indonesia seperti Amran Sulaiman yang gila-gilan perjuangkan pertanian. Baru pertama ada Menteri pertanian kaya gini dan itu bukti perubahan yang Pak Jokowi bawa di pertanian Indonesia.***